//DISKOMINFO - SANGGAU//
SANGGAU – Ikatan Wartawan Sanggau (IWAS) menggelar diskusi publik bertema “Peran dan Perspektif Pihak Media dalam Menyikapi Kebebasan Berekspresi dan Etika Pemberitaan”, Jumat (17/10) siang.
Kegiatan berlangsung di Warkop A1, Kelurahan Ilir Kota, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, dan dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari jurnalis serta penggiat sosial.
Diskusi ini bertujuan memperkuat pemahaman para pekerja media mengenai kode etik jurnalistik, mekanisme kerja media yang profesional, serta strategi pencegahan penyebaran berita bohong atau hoaks di era digital.
Sekretaris IWAS Sanggau, Ariya Laksana Bima, mengatakan forum ini menjadi ruang penting bagi jurnalis untuk mempererat silaturahmi dan meneguhkan komitmen terhadap prinsip-prinsip jurnalisme yang beretika.
“Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi sesama jurnalis dan memberi wawasan kepada kawan-kawan di Sanggau terkait kode etik serta mekanisme kerja jurnalistik yang benar. Kita juga ingin mengajak semua insan pers agar menghindari berita-berita hoaks dan menaati seluruh aturan dalam kode etik jurnalistik,” ujarnya.
Dalam diskusi ini, IWAS menghadirkan dua narasumber utama, yakni Kapolres Sanggau, AKBP Sudarsono, yang membawakan materi “Peran Polres dalam Penegakan Hukum terhadap Penyebaran Berita Hoaks dan Etika Digital”, serta Kepala Dinas Kominfo Sanggau, Joni Irwanto, dengan materi “Literasi Digital dan Tata Kelola Informasi Publik di Era Medsos”.
Kapolres Sanggau, AKBP Sudarsono, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran media dalam menjaga kondusivitas masyarakat melalui penyampaian informasi yang akurat dan berimbang.
“Polri sangat mengapresiasi peran rekan-rekan media sebagai mitra strategis dalam menjaga ruang publik yang sehat. Penyebaran berita hoaks tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga dapat berdampak hukum. Karena itu, kami terus mendorong kolaborasi dengan insan pers untuk mengedepankan etika dan verifikasi dalam setiap pemberitaan,” kata Sudarsono.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sanggau, Joni Irwanto, menyoroti tantangan literasi digital di tengah derasnya arus informasi di media sosial.
“Di era digital saat ini, masyarakat menjadi produsen sekaligus konsumen informasi. Tugas kita bersama, termasuk media, adalah memastikan informasi yang tersebar dapat dipertanggungjawabkan. Literasi digital yang kuat akan memperkuat demokrasi dan mencegah penyalahgunaan ruang publik,” ujar Joni.
Diskusi berlangsung interaktif dengan sejumlah peserta mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait dinamika kerja jurnalistik di lapangan. IWAS berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat profesionalitas insan pers di Sanggau.
Penulis : Rizky Kurniyawan
Editor : E.A.Lusy
