//DISKOMINFO -SANGGAU//
SANGGAU – Sekolah Tinggi Teologi Grace International (STT-GI) resmi diluncurkan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (3/9/2025).
Kehadiran kampus ini menandai babak baru dalam pengembangan pendidikan teologi di wilayah perbatasan, dan diharapkan menjadi pusat pembentukan pemimpin rohani yang cerdas, berintegritas, dan berdampak bagi masyarakat luas.
Peluncuran diawali dengan pengguntingan pita secara simbolis oleh Christianus Lumano, S.E., M.Si, Staf Ahli Gubernur Kalimantan Barat Bidang Pembangunan dan Ekonomi, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Barat, bersama Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si.
Setelah prosesi, Bupati Sanggau secara resmi meresmikan STT-GI, disambut antusias oleh Forkopimda, jajaran yayasan, tokoh agama, dan jajaran STT-GI yang hadir.
“Dengan penuh sukacita dan kebanggaan, pada hari ini saya secara resmi meluncurkan Sekolah Tinggi Teologi Grace International di Kabupaten Sanggau. Semoga kehadirannya menjadi berkat bagi Nusantara dan dunia, dimulai dari Bumi Daranante,” ujarnya dalam sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, Christianus Lumano, S.E., M.Si, membacakan sambutan resmi Gubernur Kalimantan Barat. Ia menyampaikan bahwa pendirian STT-GI merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan akan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, khususnya di wilayah perbatasan seperti Sanggau.
“STT Grace International bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol transformasi sosial dan spiritual. Kehadirannya menjadi jawaban atas kebutuhan zaman dan tantangan global,” kata Lumano membacakan sambutan Gubernur.
Ia menegaskan bahwa pendidikan tinggi, terutama yang berbasis pada nilai-nilai moral dan spiritual seperti teologi, berperan penting dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan membentuk karakter bangsa.
Gubernur mencatat bahwa IPM Kalimantan Barat pada tahun 2024 telah mencapai 71,19, dan Kabupaten Sanggau berada di angka 69,4. Dengan kehadiran STT-GI, akselerasi menuju kategori IPM Tinggi diharapkan bisa tercapai dalam waktu dekat.
“Kampus ini menggabungkan ilmu teologi dengan etika, kemanusiaan, dan kepemimpinan. Ini adalah model pendidikan holistik yang akan mencetak pemimpin spiritual berkarakter dan berwawasan kebangsaan,” lanjutnya.
Sementara itu Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menekankan bahwa kehadiran STT-GI merupakan bentuk nyata dari investasi jangka panjang dalam membangun peradaban di Bumi Daranante.
“STT-GI bukan hanya menambah khazanah dunia pendidikan di Sanggau, tetapi juga menjadi benteng moral bagi masyarakat. Pendidikan teologi akan menanamkan nilai-nilai kasih, kebenaran, dan pelayanan yang sangat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.
Ia berharap STT-GI tidak hanya menjadi menara gading ilmu, tetapi juga pelita yang menerangi masyarakat, melahirkan lulusan yang rendah hati, melayani, dan aktif membangun kerukunan umat beragama serta kesejahteraan sosial.
Dalam sambutan Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menyatakan bahwa Pemkab Sanggau siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh bagi pengembangan STT-GI, baik dari sisi fasilitas, kebijakan, maupun program kolaboratif.
“Kami ingin STT-GI menjadi lembaga pendidikan yang unggul, bermartabat, dan diakui secara nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Gubernur Kalimantan Barat melalui sambutannya juga menyampaikan komitmen serupa. Ia menegaskan bahwa keberadaan kampus ini berdampak multisektoral, mulai dari penguatan ekonomi lokal, perjumpaan lintas budaya, hingga tumbuhnya ekosistem riset dan pengabdian masyarakat berbasis lokalitas.
“Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi manifestasi keyakinan bahwa pendidikan adalah senjata dan obat penawar keterpurukan sosial: kebodohan, kemiskinan struktural, dan intoleransi,” ucap Christianus Lumano membacakan sambutan Gubernur.
Dengan resmi berdirinya STT Grace International di Bumi Daranante, Kabupaten Sanggau kini memiliki institusi strategis yang bukan hanya memperluas akses pendidikan tinggi, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual dan moral masyarakat. Lebih dari itu, STT-GI diharapkan menjadi pusat pembelajaran dan pelayanan yang berdampak luas, dari Kalimantan Barat untuk Indonesia dan dunia.
Penulis : Izar
Editor : E.A.Lusy