Sambut Delegasi NI-SCOPS, Paolus Hadi Harap Petani Sawit Peroleh ISPO dengan Produk Baik

//DISKOMINFO – SANGGAU//

SANGGAU – Pemerintah Kabupaten Sanggau telah melaksanakan program bersama Solidaridad, yang bertujuan untuk keberlangsungan petani sawit di Kabupaten Sanggau

“Saya harap dengan program bersama ini ke depannya petani sawit kita dapat memperoleh Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dengan produk yang bagus dan berkualitas terkendali.” ujar Bupati Sanggau, Paolus Hadi.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi saat menerima Delegasi Nasional Initiatives For Sustainable And Climate-Smart Oil Palm Smallholders (Ni-Scops) untuk menyampaikan capaian program kerja selama tahun 2019 di Kabupaten Sanggau di Ruang Musyawarah Lantai 1 Kantor Bupati Sanggau. Senin (20/2/23).

“Hari ini saya mendapat tamu sebanyak 27 peserta dari 6 negara yang tergabung di Solidaridad, mereka mau melihat sejauh mana perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan di Kabupaten Sanggau,” tutur PH sapaan akrabnya.

Sementara itu Country Manager Solidaridad Indonesia, Yeni Fitriyanti, menyampaikan kedatangan delegasi Ni-Scops ke Bupati Sanggau untuk sowan dan melaporkan capaian progres yang telah dicapai semenjak tahun 2019 di Kabupaten Sanggau.

“Kami menyampaikan ke Pak Bupati berserta dengan donor (sponsor) dari program Ni-Scops dari Kedutaan Kerajan Belanda. Disamping Kedutaan Belanda kami juga ada delegasi dari Pemerintah Inggris, Pemerintah Belgium, serta IDH global di Netherlands, Solidaridad Ghana, Solidaridad Malaysia dan India, kami ingin sama sama belajar tentang apa yang telah dilaksanakan teman-teman di Indonesia terutama di Kabupaten Sanggau,” ujarnya.

Yeni Fitriyanti juga menyebut delegasi Ni-Scops akan melakukan kunjungan ke salah satu koperasi di Desa Sejuah Kecamatan Kebayan, untuk melakukan pendampingan dimana area tersebut menjadi program perhutanan sosial.

“Untuk pendampingan terhadap para petani kelapa sawit dan itu sudah kami laksanakan dengan memberikan pendampingan untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi ISPO,” ujarnya.

Yeni Fitiyanti berharap petani mandiri nantinya dapat menerima sertifikasi ISPO yang mana sertifikasi ISPO dirinya anggap sangat penting bagi petani mandiri.

“Oleh karena itu sertifikasi ISPO yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia itu supaya para petani bisa berkebun sawit secara baik, tidak merusak lingkungan dan tetap bisa menjaga habitat  disekitarnya, serta melakukan sistem pengairan yang baik, dan mendapatkan sertifikasi bibit sawit yang baik sehingga nanti dapat meningkatkan sistem produksi petani sawit di Kabupaten Sanggau,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Disbunnak Kabupaten Sanggau, H Syafriansyah mengatakan bahwa delegasi Ni-Scops sudah 4 tahun terakhir ini telah melakukan studi banding di Kabupaten Sanggau.

“Mereka melakukan pendampingan untuk petani mandiri dan sudah melaksanakan pendampingan di beberapa kecamatan yaitu di Kecamatan Kapuas, Parindu, Mukok dan Kembayan. Kita berharap kunjungan mereka dapat dilanjutkan di beberapa kecamatan yang belum dikunjungi,” ungkapnya.

Menurut Syafriansyah, fokus Delegasi Ni-Scops adalah pengembangan kemampuan sumber daya manusia petani sawit, mulai dari proses pengurusan izin, kelengkapan izin, perbaikan tata kelola sampai pemasaran dari hasil perkebunan kelapa sawit.

“Pemerintah Kabupaten Sanggau sangat mendukung  program tersebut, dan pak Bupati telah mengajukan Raperda tentang peraturan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan mungkin tidak lama lagi akan terbit Peraturan Bupati mengenai rencana aksi daerah kebun kelapa sawit berkelanjutan. Ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten yang sangat kongkrit,” pungkasnya.

Penulis : Izar

Editor : E.A.Lusy

640 360 Izar Diskominfo
Ketikkan kata pencarian

Hak cipta milik Diskominfo Kabupaten Sanggau

Send this to a friend