//DISKOMINFO – SANGGAU//
SANGGAU- Bupati Sanggau Yohanes Ontot membuka Gawai Dayak Munjong RayaTahun 2025 di Rumah Betang Panjang Monggo Tapis, Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Senin (23/6/2025).
Gawai Dayak “Munjong Raya” bukanlah sekadar pesta atau acara tahunan biasa. Ini adalah ungkapan syukur masyarakat Dayak khususnya Dayak Tobag atas hasil panen padi dan hasil kebun serta ladang selama satu tahun. Hal ini diungkapkan Bupati Sanggau Yohanes Ontot saat membuka acara Gawai tersebut. Ia mengatakan gawai ini juga merupakan tanda ditutupnya musim berladang, saat pekerjaan menugal, menanam, menyiangi, memanen, hingga menyimpan padi telah selesai.
“Hari ini kita tidak hanya makan bersama, tetapi kita bersyukur bersama. Kita tidak hanya menari dan menyanyi, tapi kita mempererat tali persaudaraan dalam satu hati dan satu niat,” katanya.
Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menjelaskan sebagai salah satu misi pembangunan Kabupaten Sanggau yang sekaligus sebagai misi Bupati dan Wakil Bupati Periode 2025-2030 dalam melestarikan adat budaya dan lingkungan hidup yang bermartabat, Gawai “Munjong Raya” sebagai salah satu kearifan lokal diharapkan mampu memberikan contoh dalam pelestarian adat, tradisi dan budaya menjaga ekosistem alam, mengelola sumber daya dan mengembangkan ekonomi hijau dan bisa menjadi praktik budaya yang ramah lingkungan.
“Penyelenggaraan acara gawai ini juga diharapkan dapat berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga dapat juga meningkatkan kesejahteraan dan memajukan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati Sanggau terpilih yaitu Sanggau Maju, Berkelanjutan dan Berkeadilan,” ujarnya.
“Hari ini, kita juga berkumpul dalam suasana penuh sukacita dan semangat adat untuk melaksanakan pengukuhan dan pelantikan Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Tayan Hilir sebuah lembaga yang menjadi tiang penyangga budaya dan jati diri masyarakat Dayak. Dewan Adat Dayak bukan hanya sekadar lembaga seremonial. DAD adalah penjaga martabat, pelindung nilai-nilai luhur, dan benteng terakhir kearifan lokal Dayak di tengah arus zaman yang terus berubah. Dewan Adat Dayak memegang amanat besar untuk melestarikan dan mengembangkan adat istiadat serta budaya Dayak, menyelesaikan persoalan adat dan menjaga harmoni sosial, menjadi mitra trategis pemerintah, menjaga persatuan dan memperkuat identitas suku Dayak serta merawat keberagaman dalam satu payung besar Dayak yang beradab dan bermartabat,” jelasnya.
Hari ini adalah awal dari tanggung jawab besar. Jabatan bukan sekadar kehormatan, melainkan amanah adat. Oleh karena itu, laksanakan tugas dengan bijak, adil, jujur, dan teguh pada prinsip Basengat Ka’ Jubata dan hiduplah dalam contoh teladan.
“Kita hadir di sini bukan sebagai pribadi pribadi yang terpisah, tapi sebagai satu rumpun, satu suku, satu keturunan yang bersatu oleh adat, budaya dan tanah leluhur,” ungkapnya.
“Mari kita jaga nilai-nilai ini. Jangan biarkan adat hanya jadi tontonan. Jangan biarkan budaya hanya tinggal nama. Anak-anak kita harus tahu dari mana mereka berasal, dan bangga akan identitasnya sebagai orang Dayak.” ajaknya
“Dengan semangat “Munjong Raya”, marilah terus kita jaga kedamaian, nilai kebersamaan, tolong-menolong dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mari kita jaga dan lestarikan adat, tradisi dan budaya sebagai warisan leluhur dan identitas mulia kita. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Penompa-Jebata, selalu memberkati dan memberi rejeki berlimpah kepada kita semua,” sambungnya.
Melalui Gawai Dayak “Munjong Raya” Bupati Sanggau Yohanes Ontot mengajak masyarakat menjaga adat budaya agar lestari.
Penulis : Rizky Kurniyawan
Editor : E.A.Lusy