//Diskominfo Sanggau//
Sanggau, PT. Finnantara Intiga berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau dan Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia untuk melakukan penyuluhan mengenai stunting dan kick-off program pencegahan stunting. Kegiatan ini berlangsung di Desa Mengkiang dan Kambong, Kecamatan Kapuas, Jumat (24/1/2025).
Acara dibuka secara resmi oleh Asisten II Setda Sanggau, Paulus Usrin, dan dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Finnantara Intiga Kalimantan Barat serta Deputi Bidang Kebijakan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Dadan Wildan.
Pada kesempatan tersebut, sejumlah tenaga kesehatan menerima apresiasi atas kontribusinya. Selain itu, bantuan makanan tambahan (BMT) bergizi seimbang juga diserahkan kepada 35 anak dari kedua desa tersebut.
Oktavianus Butar Butar, Presiden Direktur PT. Finnantara Intiga Kalimantan Barat, berharap agar program ini memberikan manfaat baik dalam bentuk edukasi mengenai gizi seimbang maupun penguatan kesehatan masyarakat. “Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat penting dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau. Program ini bukan yang pertama dan terakhir, tetapi akan berkelanjutan untuk mewujudkan generasi emas 2045, khususnya di Desa Mengkiang dan Kambong,” ujarnya.
Program ini berlangsung selama tiga bulan, dari Januari hingga Maret 2025, dengan fokus pada masyarakat di kedua desa tersebut.
Paulus Usrin, Asisten II Setda Sanggau, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Sinar Mas, PT. Finnantara Intiga Kalimantan Barat, dan Sekretariat Wapres Republik Indonesia atas kolaborasinya. Menurutnya, stunting adalah salah satu masalah nasional yang harus diatasi untuk menyiapkan sumber daya manusia menuju generasi emas 2045, dengan harapan Indonesia bebas stunting pada periode tersebut.
“Program ini harus didukung oleh semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Stunting bukan hanya soal pertumbuhan fisik, tetapi juga aspek lainnya yang perlu perhatian lebih,” katanya.
Lebih lanjut, Paulus mengingatkan pentingnya pencegahan stunting dimulai sejak calon pengantin, untuk memastikan anak-anak yang lahir di masa depan mendapatkan gizi yang cukup. “Anak-anak yang terindikasi stunting di Desa Mengkiang dan Kambong perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama dari orang tua. Asupan gizi harus diperhatikan dengan baik,” tambahnya.
Dadan Wildan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan SDM Sekretariat Wakil Presiden RI, menyatakan bahwa kegiatan kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. “Anak-anak adalah investasi masa depan, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bangsa dan negara. Mereka akan menggantikan generasi senior dan memimpin negara di berbagai bidang,” jelasnya.
Dadan juga menekankan pentingnya memberikan makanan yang bergizi tanpa harus mahal. “Banyak makanan lokal yang baik untuk perkembangan anak-anak. Jika tidak ada kepedulian, sulit untuk meningkatkan perkembangan anak-anak kita di masa depan,” tandasnya.
Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah dan meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan anak-anak demi terwujudnya generasi yang lebih baik di masa depan.