//DISKOMINFO – SANGGAU//
SANGGAU – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sanggau melakukan penilaian 8 Aksi Konvergensi Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat yang dilakukan dengan mekanisme desk, bertempat di Hotel Mercure Pontianak. Selasa (28/05/2024).
Berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia tahun 2023 angka prevalansi stunting Kabupaten Sanggau telah menurun dari 32,5% di tahun 2022 menjadi 22,1% di tahun 2023. Seperti yang diketahui bahwa di tahun 2024 Indonesia di targetkan menurunkan pravelensi stunting hingga 14%, yang mana pada pertengahan 2023 pravelensi stunting di Indonesia adalah 21,6%.
Untuk itu TPPS Kabupaten Sanggau dalam penilaian yang dilaksanakan oleh TPPS Provinsi Kalimantan Barat berkesempatan mempresentasikan apa saja 8 aksi yang sudah dilakukan dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sanggau yang disampaikan oleh Stepanus Jonedi, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.
Adapun 8 aksi yang sudah dilakukan oleh TPPS Kabupaten Sanggau untuk mencapai target tersebut yaitu analisa situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan bupati tentang peran/kewenangan desa, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, dan review kinerja.
Pada tahun 2023 juga TPPS Kabupaten Sanggau sudah melaksanakan kegiatan, diantaranya, rakor TPPS, rembuk stunting tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, audit kasus, dan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang didukung dengan pemberian penghargaan tanggung jawab sosial perusahaan dan Open Devecation Free (ODF).
Tak hanya itu, TPPS Kabupaten Sanggau juga memiliki inovasi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Sanggau, antara lain, menciptakan aplikasi web berbasis spasial pemetaan yang berisi informasi terbaru terkait sebaran sanitasi limbah, persampahan dan drainase yang disebut SIDARASALIMBA. Kemudian database berbasis web yang menyajikan data-data jalan, lingkungan dan air minum yang disebut DJAMIN. Kemudian Aplikasi Si Poya Tone, yaitu sistem posyandu tangan online yang bertujuan meningkatkan efektifitas tata kelola posyandu. Dan yang terakhir adalah BAAS atau Bapak Asuh Anak Stunting, yang bekerja sama dengan OPD dan Mitra Swasta dan Pemerintah (BUMN/BUMD).
Menanggapi apa yang telah disampaikan oleh TPPS Kabupaten Sanggau, Tim Penilai mengatakan bahwa bahwa TPPS Kabupaten Sanggau sudah sangat baik dalam menjalankan 8 aksi konvergensi guna mencapai target penurun stunting yaitu 14%.
Pada kesempatan itu juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten, Joni Irwanto, menambahkan bahwa apa yang sudah di review bersama hari ini akan menjadi formulasi penurunan stunting di tahun 2024.
“Apa yang sudah kami lakukan di tahun 2023 kemarin terlihat hasil yang cukup memuaskan, yang mana TPPS Kabupaten Sanggau bisa menurunkan angka stunting hingga 10%, nah tentu dari hasil penilaian hari ini dan juga masukan-masukan dari tim penilai akan menjadi formula bagi kami di tahun berikutnya, dan jika itu berhasil kami terapkan maka bukan tidak mungkin kami bisa kembali menurunkan 10% yang artinya itu sudah lebih dari target yang di inginkan, seperti salah satunya, saat ini kita sedang mengusahakan Aplikasi Si Poya Tone ini akankita jadikan Super App yang akan kita satukan dengan aplikasi-aplikasi yang lainnya,” tambahnya.
Penulis : Izar
Editor : E.A.Lusy